Siklus menstruasi. Walaupun kita udah tahu tentang siklus tapi terkadang kita masih bingung sebenarnya siklus menstruasi pada tubuh perempuan itu apa sih? Terutama apa pengaruhnya ke tubuh dan kehidupan kita.
Nah Happifyourworld merangkum lima pertanyaan yang paling banyak ditanyakan via DM tentang siklus menstruasi, let’s check it out!
Umumnya siklus menstruasi (haid) adalah periode atau satu masa haid kita. Perubahan yang terjadi dalam tubuh perempuan, khususnya pada bagian organ reproduksi. Menstruasi sendiri terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal meluruh karena gak adanya pembuahan sel telur atau dibuahi oleh sperma.
Siklus menstruasi pada perempuan itu berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor. Tapi normalnya, haid dalam satu siklus terjadi tiap 21/22 – 35 hari tiap bulannya, dan rata-rata sekitar 28 hari, dengan lama haid 3 – 7 hari. Bukan gak mungkin ada yang bisa sampai 10 hari.
Kalau lebih dari yang ditentukan medis apakah gak normal? Well, bisa nggak juga, hal itu tergantung dari gejala apa yang menyertainya. Makanya penting banget untuk men-tracking dan mencatat apa yang kita alami tiap bulan.
Bagaimana melacak haid kita tiap bulan? Kamu bisa menghitungnya sendiri atau menggunakan aplikasi menstruasi.
Tubuh perempuan punya empat fase siklus tubuh (atau disebut juga fase siklus menstruasi). Terdiri dari:
· Fase 1: Menstruasi (haid)
· Fase 2: Follicular (persiapan untuk ovulasi)
· Fase 3: Ovulasi (pembuahan)
· Fase 4: Luteal (akhir dari siklus tubuh 28 hari)
Di tiap fase ini hormon kita cenderung naik turun, tapi kalau kamu tahu bagaimana cara mengatasinya, ada banyak hal produktif yang bisa kamu lakukan di tiap fase siklus menstruasi.
Nope. Siklus menstruasi akan berubah sesuai umur. Seiring bertambahnya usia, siklus menstruasi akan berubah karena berbagai faktor.
And did you know, kalau menstruasi kita baru akan stabil di umur 20-25 tahun. Jadi di umur sebelum itu, perempuan wajib mengetahui apa yang terjadi dalam tubuh dan menjaga kesehatannya.
Terjadinya fase-fase siklus menstruasi diatur oleh lima hormon yang mempengaruhi reproduksi perempuan, yaitu:
Estrogen
Berperan pada perubahan tubuh remaja dalam masa pubertas, juga terlibat dalam pembentukan kembali lapisan rahim setelah periode menstruasi (haid).
Progesterone
Hormon ini bekerja sama dengan estrogen untuk menjaga siklus reproduksi dan kehamilan. Sama kayak hormon estrogen, progesteron diproduksi di ovarium dan berperan untuk penebalan dinding rahim.
Hormon pelepas gonadotropin (Gonadotrophine-releasing hormone-GnRh)
Hormon ini diproduksi otak untuk bantu ngasih rangsangan pada tubuh kita supaya menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
Hormon Pelutein (Luteinizing hormone-LH)
Berkat rangsangan dari hormon ini, sel telur dan proses ovulasi berhasil dihasilkan oleh ovarium.
Hormon perangsang folikel (Follicle stimulating hormone-FSH)
Hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari pada bagian bawah otak ini berfungsi buat ngebantu sel telur di ovarium biar matang dan siap untuk dilepaskan.
Foto: Shutterstock