Buat kita yang masih kuliah, magang bisa jadi kesempatan buat kita untuk tau gimana dunia kerja sebelum bener-bener terjun secara profesional. Lewat magang, kita jadi tau gimana alur suatu pekerjaan yang selama ini kita pelajari secara teori di kampus. Nah, karena dunia kuliah dan kerja itu jauh berbeda, ada banyak hal yang harus kita persiapkan supaya magang kita berjalan dengan lancar.
Since internship isn’t about fill the free time, kita harus bener-bener tau soal profesi yang nantinya akan kita lamar. Make sure pekerjaan tersebut juga merupakan passion kita dan nggak cuma asal ngelamar. Kita bisa riset soal perusahaan yang menyediakan lowongan magang di profesi tersebut, berapa lama perusahaan menentukan waktu magang, serta gambaran besar pekerjaan yang nantinya akan kita handle supaya kita nggak clueless saat dipanggil interview.
Setelah riset dan udah nemuin pekerjaan yang tepat, saatnya kita nyiapin curriculum vitae atau CV yang memuat ringkasan tentang biodata dan skill yang kita punya. Bisa dibilang, CV adalah salah satu penentu kita dipanggil ke tahap berikutnya atau nggak, karena itu kita harus bikin CV semenarik dan selengkap mungkin supaya perusaha tempat kita melamar magang bisa mempertimbangkan. Lengkap bukan berarti terlalu panjang dan bertele-tele, lho! Kita cukup mencantumkan biodata serta skill yang dipunya untuk menunjang pekerjaan kita nanti. Nggak perlu kok kita cantumin hal-hal yang nggak berhubungan dengan kerjaan, misalnya juara voli di karang taruna. Percaya deh, mereka nggak akan baca itu.
Walaupun membuka lamaran magang, banyak perusahaan yang mengharapkan pelamar-pelamarnya udah memiliki portfolio dari pekerjaan yang dilamar karena dari sini hasil karya kita bisa dipertimbangkan. Portfolio di sini nggak harus berupa hasil profesional, tapi lebih kepada hasil karya yang pernah kita buat sebagai tugas kuliah. Misalnya kita melamar magang sebagai reporter, jangan lupa cantumkan portfolio hasil tulisan kita di CV yang akan kita kirim. Kalo sebagai fotografer, cantumkan hasil foto yang pernah kita ambil, untuk meyakinkan perusahaan kalo kita capable di bidang tersebut.
Setelah masuk ke tahap interview, bukan berarti kita langsung akan masuk dan diterima. Karena justru banyak banget pelamar kerja ataupun magang gagal di tahap ini. Pertama, kita harus perhatiin banget tampilan kita saat interview, gunakan pakaian yang sopan, rapi, dan nyaman walaupun suasana kantor sebenernya cukup santai dan casual, serta gunain makeup sewajarnya. Kalo kebetulan lagi menstruasi, jangan lupa pake pembalut yang nyaman kayak Softex Comfort Slim yang bisa menyerap cepat dan nggak bikin khawatir bakal bocor.
Yang kedua adalah attitude, begitu ketemu sama pewawancara, jabat tangannya dengan mantap, hal ini bisa ngasih kesan kalo kita pribadi yang percaya diri. Lalu saat sesi wawancara, jelaskan tentang diri kita dengan meng-highlite kualitas yang kita miliki dan kesiapan kita untuk magang. Usahakan saat ngejelasin sesuatu jangan terbelit-belit karena akan bikin pewawancara bingung. Jawab semua pertanyaan dengan jelas, don’t talk too much, and keep the eye contact.
Walaupun butuh ongkos dan uang makan, tapi fokus kita saat magang bukanlah upah yang nantinya akan kita terima. Jadi, selalu tanamkan mindset di kepala kita untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya daripada terus memikirkan berapa uang yang akan kita dapat selama magang. Karena sebenernya magang adalah kesempatan besar buat menyerap semua ilmu yang bakal kita terapin nanti saat kerja. Kalo ilmu yang kita dapetin cukup banyak, kita bisa dengan gampang “menjual” diri kita ke perusahaan sejenis dengan skill yang udah kita miliki, dan gaji yang pantas pasti juga akan mengikuti.
Images : Shutterstock.com