Melakukan tindik di beberapa bagian tubuh memang keliatannya keren. Tapi jangan anggap sepele dulu, karena banyak banget hal yang harus kita perhatiin sebelum memutuskan untuk body piercing.
Body piercing atau tindik sebenarnya keputusan yang besar lho, karena kita bakal berurusan sama banyak hal dari bagian tubuh yang ditindik. Maka dari itu, penting banget untuk melakukan riset sekaligus pelajari apa aja konsekuensi yang harus kita hadapi saat tindik di bagian tubuh tertentu, misalnya hidung, telinga bagian atas, alis, dan sebagainya. Dari hasil riset dan konsultasi dokter, kita jadi punya banyak informasi mulai dari bagaimana merawatnya, toleransi rasa sakit, seberapa aman melakukan tindik di area tersebut, dan sebagainya. So make sure we do a lot of research before.
Salah satu faktor yang mendukung hasil tindik aman atau nggak adalah dari pemilihan tempatnya. It will be a bit pricey, tapi tindik yang ditangani oleh tenaga profesional akan lebih terpercaya dibanding tindik di tempat toko aksesori yang biasa kita temuin di mall. Tenaga profesional yang terlatih pastinya tau tindakan seperti apa yang mampu meminimalisir sakit dan iritasi, serta peralatan yang lengkap dan higienis. Daripada menyesal tindik murah tapi hasilnya nggak memuaskan?
Mengutip dari Association of Professional Piercers (APP), ada standar minimal dari perhiasan yang aman digunakan untuk tindik, antara lain Implant grade stainless steel yang kemungkinan penyebab iritasi dan infeksi kulitnya lebih kecil, emas (minimal 14 karat), titanium, atau niobium. Nggak cuma jenisnya, permukaan dan ujung dari perhiasan tindik juga harus tajam dan bebas ukiran. APP merekomendasikan kalau perhiasan yang dipakai nggak lebih dari 14 gauge. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko iritasi dan kemungkinan perhiasan menggores kulit.
Riset udah, nemu tenaga profesional juga udah, jangan lupa buat memastikan kalau alat yang akan digunakan untuk tindik juga udah melewati sterilisasi. Bukan cuma jarum tindik, juga anting yang akan dipakai, area tindik, serta tangan dari si penindik. Kita punya hak sepenuhnya untuk menanyakan gimana proses sterilisasi yang dilakukan oleh piercing shop tersebut. Biasanya, tenaga tindik profesional akan menggunakan jarum baru sekali pakai, supaya nggak berpotensi menularkan penyakit. Kalau kamu temuin penindik yang pakai jarum bergantian, atau nggak sterilin tangan sebelum tindik, just go!
Walaupun udah dijaga, kemungkinan infeksi di kulit hasil tindik akan selalu ada. Karena area yang ditindik menghasilkan luka terbuka, dan nggak menutup kemungkinan bakteri di luar akan hinggap dan masuk ke area luka tersebut. Biasanya, pembengkakan terjadi karena perhiasan yang dipakai saat tindik terlalu besar dan ketat, sehingga menutup jaringan dan saluran udara yang ada di area tindik tersebut.
Tanda-tanda seperti kemerahan, rasa panas dan perih berkepanjangan, serta jaringan yang membengkak harus diwaspadai begitu terjadi di tindikan kita. Kalau muncul tanda-tanda infeksi tersebut, kita bisa melakukan penanganan sendiri di rumah untuk meminimalisir keparahan infeksi.
Selain 5 poin di atas, ada beberapa fakta dan tips yang juga harus diperhatikan saat sebelum dan sesudah piercing.
Foto: Shutterstock