Suka ngerasa nggak puas sama transaksi di e-commerce? Hmm, mungkin kita perlu pelajari lagi gimana sih aturan main sebagai penjual dan pembeli.
Nggak bisa dipungkiri kalau e-commerce sekarang udah jadi destinasi belanja online paling nyaman dan cepat. Apalagi selama pandemi kan, rasanya semua barang yang tadinya cuma bisa kita dapetin di toko offline, udah bisa kita dapetin secara online. Tapi karena transaksi dan barangnya nggak dirasakan secara langsung, sering banget terjadi miskomunikasi antara penjual dan pembeli yang bikin nggak enak hati. Nah, supaya sama-sama nyaman dalam bertransaksi, ada beberapa hal aturan main yang harus kita ikutin selama bertransaksi di e-commerce, baik itu sebagai penjual ataupun pembeli.
ATURAN MAIN BUAT KAMU SI PEMBELI
Membeli di Toko Terpercaya
Pas searching di e-commerce, bakal muncul berbagai macam toko penjual barang yang kita mau. Karena kita nggak bisa lihat langsung barangnya secara fisik, pastikan kita membeli barang yang kita perlukan di toko yang udah memiliki rating dan komentar bagus. Beberapa e-commerce juga sudah menyediakan toko resmi untuk brand-brand tertentu. Kalaupun toko yang kamu datangi belum ada rating, jangan segan buat minta foto langsung dan tanya-tanya yang lengkap. Jangan terlalu terbujuk sama harga yang jauh dari pasaran, atau malas kroscek kalau deskripsi yang ditulis nggak memuaskan. Karena bisa jadi barang yang kita incar tersebut nggak sesuai sama ekspektasi kita, bisa jadi palsu, cacat, atau nggak sesuai sama deskripsi.
Membaca Deskripsi Dengan Teliti
Sebelum bertanya lebih lanjut ke penjual, pastikan kamu udah membaca kolom deskripsi barang tersebut dengan teliti. Apakah warna dan ukurannya sesuai, apakah ada ketentuan lain dari toko yang harus kita penuhi, berapa lama pengirimannya, dan sebagainya. Membaca deskripsi dengan teliti tentunya bakal menghemat waktu kita, dan juga sisi penjual yang pasti lagi sibuk melayani pembeli-pembeli yang lain. Kalau dirasa perlu, kita bisa melakukan screenshot deskripsi tersebut supaya bisa jadi bukti kalau-kalau barang yang kita beli nantinya nggak sesuai dengan penjabaran si penjual. Tapi kalau ternyata kita yang salah karena nggak teliti, dilarang banget jadi ngotot buat minta refund atau tukar barang.
Nggak Hit and Run
Udah tanya-tanya panjang lebar ke admin, udah check out dari keranjang, ujung-ujungnya nggak dibayar dan malah sebel saat barang habis. Atau udah memilih opsi COD (Cash on Delivery), saat diantar ke rumah malah nggak ada uang buat bayar. Yang perlu kita tau, saat barang udah kita check out dan nunggu pembayaran, beberapa e-commerce udah memberi notifikasi ke penjual untuk menyiapkan barang yang mau kita beli. Bahkan, kurir pun udah pasti berangkat ke rumah kita untuk melakukan COD. Nah, kebayang kan gimana rasanya saat barang yang dijual harus kembali lagi ke pembelinya hanya karena kita hit and run dan nggak bertanggung jawab atas barang yang udah dipesan?
Ikuti Aturan Transaksi E-Commerce
Setiap e-commerce pastinya punya aturan yang berbeda-beda. Mulai dari cara transaksinya, pembayarannya, pengirimannya, hingga pengemasannya. Tugas kita sebagai pembeli adalah menaati setiap aturan yang dikeluarkan oleh e-commerce dan bersabar, supaya transaksi tetap nyaman. Misalnya kalau kita lagi melakukan komplain barang ke penjual, usahakan untuk melengkapi bukti transaksi berupa foto barang yang dikirim (bahkan video unboxing bila perlu), serta bersabar selama e-commerce memprosesnya hingga selesai.
Kasih Rating Ke Penjual
Kalau kita puas dengan barang yang kita beli, jangan pelit-pelit buat memberi rating dan testimoni buat si penjual. Karena balik lagi, penjual membutuhkan rating tersebut untuk menjaga kredibilitas tokonya supaya bisa menarik pelanggan baru, dan kepuasan kita menjadi tolok ukur dari calon pembeli lainnya. Tapi bukan berarti kita bisa semena-mena memberi rating buruk kalau kesalahan ada di kita, atau kesalahan tersebut bisa dikompromikan dulu sama penjual. Semua e-commerce biasanya memberikan kesempatan untuk komplain ke penjual kok, jadi jangan langsung beri rating sadis ya.
ATURAN MAIN BUAT KAMU SI PENJUAL
Menuliskan Deskripsi Dengan Lengkap
Karena kita nggak menjual produk secara langsung, wajib banget buat kita menuliskan deskripsi produk secara lengkap, seperti ukurannya, ketersediaan warnanya, hingga note penting yang harus diikuti pembeli untuk bertransaksi (kayak harus tambah bubble wrap), dan sebagainya supaya meminimalisir pertanyaan-pertanyaan dasar dari calon pembeli. Nggak hanya lengkap, tulis deskripsi dengan jujur sesuai dengan kondisi barang. Jadi, kita nggak akan disibukkan dengan balesin pertanyaan calon pembeli yang kadang nggak cuma satu atau dua orang, dan bisa menghabiskan banyak waktu.
Melayani Pembeli Dengan Ramah
Kalimat ‘pembeli adalah raja’ memang benar adanya, karena goals kita adalah membuat calon pembeli tertarik dan akhirnya bertransaksi di toko kita. Apalagi di e-commerce, jutaan produk serupa bisa ditemuin dengan gampang lho. That’s why selain produk berkualitas, kita juga harus memperhatikan bagaimana pelayanan atau service yang kita berikan kepada calon pelanggan. Kadang keramahan dari penjual bisa lho mengalahkan harga yang murahnya beda tipis tapi adminnya nggak ramah.
Update Stock Secara Berkala
Penting nih! Jangan memberi harapan pals uke calon pembeli kalau stok barangnya nggak lengkap atau nggak pernah ready. Makanya, update stock setiap hari penting banget buat memantau barang mana aja yang tersedia untuk dijual, dan barang mana aja yang harus distok ulang karena habis. Update stock juga berguna banget buat kita mengetahui barang apa yang best seller di toko kita, tentunya buat ningkatin sales dan menghindari penambahan stock barang yang nggak terlalu laku.
Nggak Menggiring Pembeli Bertransaksi di Luar E-Commerce
Wah, yang ini pantang banget buat dilakuin para penjual di e-commerce. Karena, car aini malah bikin para calon pembeli curiga karena ngerasa transaksinya nggak aman dan menyalahi aturan. E-commerce udah menyediakan berbagai jalur pembayaran yang pastinya memudahkan baik penjual maupun pembeli, jadi kalau kita malah menggiring calon pembeli buat transaksi di luar metode e-commerce hanya karena alasan butuh uang masuk dengan cepat, justru akan bikin calon pembeli kabur. Kalau memang kita butuh banget uang segera cair ke rekening, kita bisa melakukan follow-up dengan ramah via chat kepada pembeli untuk mengonfirmasi apakah barang yang dibeli sudah diterima atau belum, serta meminta kesediaan mereka untuk memberi rating di toko kita. Tapi inget, jangan memaksa!
Nggak emosi saat terima komplain
Namanya jual beli online, pasti ada aja komplain yang akan kita terima karena adanya rasa nggak puas dari pembeli. Saat menghadapi hal ini, kita justru nggak boleh emosi, atau malah marah-marah ke pembeli. Telusuri dulu nih, apa yang jadi keluhan pelanggan sampai mereka melayangkan komplain atau meminta ganti rugi berupa uang atau tukar barang, dan tetap sampaikan balasan keluhan dengan ramah dan baik. Selalu pilih jalur mediasi via e-commerce dan hindari untuk berkomunikasi di luar platform tersebut. Jangan lupa untuk minta bukti foto/video sesuai prosedur yang ditetapkan oleh e-commerce, supaya kita juga nggak jadi calon korban penipuan.
Foto: Shutterstock, Freepik