MY BODY
Tubuh perempuan punya empat siklus menstruasi yang salah satunya adalah siklus ovulasi atau masa subur. Ovulasi ini erat kaitannya dengan sistem reproduksi atau kehamilan, apa aja sih faktanya, yuk cari tahu di sini!
APA SIH ITU OVULASI?
Ovulasi adalah proses saat sel telur yang matang di ovarium dikeluarkan ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma. Masa ovulasi adalah saat tubuh perempuan menjadi 'subur' untuk dibuahi untuk memiliki anak, makanya ovulasi juga sering disebut masa subur. Ini penting diketahui oleh tiap pasangan menikah saat merencanakan program kehamilan.
Ketika nggak dibuahi, sel telur tersebut akan luruh menjadi menstruasi (haid) yang kita alamin tiap bulannya.
Nah, sayangnya di luar sana banyak beredar mitos dan fakta soal ovulasi yang bikin kita bingung dan clueless. Makanya kita perlu tau apa aja fakta dan apa yang terjadi selama masa ovulasi ini terjadi di tubuh kita.
OVULASI TERJADI 2 MINGGU SEBELUM MENSTRUASI
Wondering kapan sih ovulasi yang terjadi di tubuh kita? Sebelumnya kita harus tahu dulu siklus menstruasi kita sendiri. Rata-rata siklus menstruasi normal berkisar antara 21/22 - 35 hari. Dan umumnya ovulasi terjadi dua minggu sebelum siklus menstruasi dimulai. Atau hari ke-12, ke-14, atau ke-16.
Cara menghitung ovulasi atau masa subur bisa dilihat dari rumus berikut:
Cari tahu dulu panjang - pendeknya siklus menstruasi kita minimal 8 bulan terakhir, lalu hitung dengan rumus:
- Kurangi 18 hari dari siklus TERPENDEK, misalnya 27 hari. Jadi, 27 - 18 = 9. Angka 9 adalah hari PERTAMA masa paling subur kita.
- Kurangi 11 hari dari siklus TERPANJANG, misalnya 30 hari. Jadi, 30 - 11 = 19. Angka 19 adalah hari TERAKHIR saat masa kita paling subur.
Kesimpulannya, kalo siklus menstruasi kita rata-rata 27-30 hari, masa subur kita ada pada hari ke-9 sampai hari ke-19.
Makanya penting nih untuk kita menandai kapan hari pertama dan terakhir menstruasi tiap bulannya.
OVULASI DIPENGARUHI OLEH KONDISI TUBUH
Ini bener banget! Kondisi tubuh kita ternyata bisa mempengaruhi masa ovulasi, dan tentunya berpengaruh juga sama masa menstruasi (haid) kita. Misalnya kayak saat kita lagi sakit, punya penyakit tertentu, atau kita lagi mengalami stres. Makanya penting banget buat ngejaga kesehatan tubuh kita dengan gaya hidup sehat, misalnya dengan berolahraga dan hindari junk food.
OVULASI KITA DIPENGARUHI SAMA HORMON
Ovulasi di tubuh kita terjadi berkat dua hormon, yaitu hormon lutenisasi (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) yang akan meningkat di minggu siklus paling subur. Nah, produksi folikel pada indung telur ini dirangsang oleh kedua hormon tersebut. Satu folikel akan menghasilkan sel telur, dan biasanya hanya satu telur yang dilepas pada setiap ovulasi. Begitu telur dilepaskan, folikel tersebut bakal menghasilkan hormon progesteron buat mencegah pelepasan telur lain lebih banyak selama 12-16 hari berikutnya setelah siklus baru akan dimulai.
OVULASI KADANG MEMBERI ‘TANDA’ DI TUBUH KITA
Walaupun nggak semua perempuan bakal mengalami tanda-tanda saat ovulasi, ternyata siklus ovulasi kadang suka ngasih ciri-ciri tertentu ke tubuh kita. Seperti:
kayak nyeri perut, keluarnya cairan atau lendir dari vagina yang bertekstur bening dan indera penciuman yang makin peka. Suhu tubuh kita juga bisa meningkat lho. Misalnya sebelum ovulasi, suhu tubuh kita berada di angka 36,1-36,4 derajat celsius. Saat ovulasi, suhunya meningkat jadi 36,4-37 derajat celsius.
Bahkan ada penelitian yang nunjukkin kalau perempuan bakal terlihat lebih menarik di mata lawan jenis saat lagi berovulasi. Wow!
ADA RATUSAN SEL TELUR YANG AKAN BEROVULASI SEUMUR HIDUP KITA
Saat perempuan lahir, kita sudah punya sel telur hingga satu juta sel telur yang dikenal dengan Oosit. Tapi jumlah tersebut nggak bertaham lama. Karena sebagian diserap oleh indung telur sebelum kita mencapai usia pubertas, sedangkan sebagian lagi bakal menunggu siklus ovulasi dimulai saat kita puber. Dan menurut penelitian, kita hanya akan punya sekitar 300- 500 sisa sel telur yang akan mengalami proses ovulasi di dalam tubuh kita, untuk dibuahi oleh sperma.
Sedikit fakta, ketika laki-laki melepaskan jutaan sperma, hanya sedikit dari jumlah tersebut yang akan bertahan sepuluh jam untuk menembus sel telus untuk dibuahi. Sperma sendiri mampu bertahan hidup hingga lima hari di dalam ovarium. Dengan kata lain, berhubungan fisik 5 hari sebelum terjadinya ovulasi masih memicu peluang besar untuk terjadinya kehamilan.
Saat siklus ovulasi lewat dan sel telur nggak dibuahi oleh sperma, maka sel telur akan luruh menjadi darah menstruasi (haid) dan tentunya butuh pembalut yang tepat untuk menampung, terutama saat lagi deras-derasnya.
Makanya selalu sedia Softex Comfort Slim, pembalut khusus remaja yang mampu menyerap cepat hingga 3000 holes, dan hypoallergenic sehingga aman untuk kulit sensitif sekalipun. Jangan lupa untuk mengganti pembalut setiap 4 jam sekali untuk menjaga kesehatan vagina kita selama menstruasi (haid).
Foto: Shutterstock
