Mittelschmerz, istilah medis ini mungkin masih terdengar asing di telinga kita, apalagi gejalanya sendiri sangat samar dan seringkali perempuan nggak sadar sedang mengalaminya, walaupun rasanya bisa sangat menyakitkan. Sebenarnya apa sih Mittelschmerz itu? Yuk cari tahu lebih jauh.
Sekilas tentang Mittelschmerz, Si Nyeri Ovulasi
Mittelschmerz atau nyeri ovulasi adalah rasa sakit yang timbul di area panggul atau perut bagian bawah dan terjadi saat siklus ovulasi. Siklus ovulasi pada perempuan bisa berbeda-beda tapi umumnya terjadi di hari ke 14 (jika siklus kita adalah 28 hari) atau di tengah-tengah siklus menstruasi (haid) karena itu namanya Mittelschmerz, yang diambil dari bahasa Jerman yang berarti “tengah” dan “sakit”.
Rasa nyeri ovulasi ini bisa bervariasi, dari yang cuma sedikit sakit kayak dicubit hingga nyeri seperti tertusuk-tusuk, di beberapa kasus nyeri ovulasi bisa disertai dengan keluarnya bercak darah atau keputihan. Dan lokasi sakitnya juga tergantung ovarium mana yang melepaskan sel telur selama siklus tersebut, apakah ovarium kanan atau ovarium kiri.
Ketika sel telur berkembang di dalam ovarium, sel telur ini dikelilingi oleh semacam cairan folikuler. Selama ovulasi, sel telur, cairan, dan darah dilepaskan dari ovarium. Menurut WebMD, walaupun penyebab pasti Mittelschmerz belum diketahui, tapi diyakini kalo cairan atau darah mengiritasi lapisan rongga perut dan panggul, sehingga nyebabin rasa nyeri.
Selain itu dikutip dari Healthline, diyakini ada masalah kesehatan lainnya yang memicu nyeri ovulasi, seperti:
Seperti yang disebutkan pada point sebelum ini, ovulasi biasanya terjadi di hari ke 14 atau dua minggu sebelum siklus menstruasi (haid) datang dan lokasi nyeri ovulasi biasanya di area perut bawah atau panggul (kanan atau kiri). Karena itu penting untuk selalu men-track siklus menstruasi (haid) sehingga kita tahu apa yang sedang terjadi pada tubuh kita sendiri.
Mittelschmerz atau nyeri ovulasi biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24 jam atau setelah kita beristirahat, jadi sebenarnya sih nggak perlu perawatan khusus. Kalaupun butuh pengobatan, obat penghilang rasa sakit seperti ibuproven cukup efektif buat nge-redain rasa nyeri. Namun perlu diwaspadai kalo rasa nyeri ovulasinya diiringi gejala lain yang nggak normal seperti:
Ini berarti udah saatnya perlu bantuan medis karena tubuh udah ngasih sinyal ada yang nggak beres dan lebih serius terjadi daripada sekedar nyeri ovulasi.
Foto : shutterstock