Nyatanya, kondisi menstruasi di Indonesia ternyata nggak sebegitu 'maju' untuk di beberapa daerah. Dan masih banyak fakta negatif yang terjadi terkait soal menstruasi yang dialami perempuan di Indonesia. Apa aja sih itu? Baca di sini yuk.
MASIH BANYAK PEREMPUAN YANG NGGAK TAU INFORMASI SOAL MENSTRUASI
Begitu masuk ke masa puber, salah satu hal yang harus diantisipasi dan dicari informasinya lebih dalam adalah soal menstruasi (haid). Tapi sayangnya, ternyata masih banyak remaja perempuan yang nggak punya banyak informasi seputar menstruasi, sampai akhirnya mereka terlanjur mengalami hari pertamanya. Hal ini dikarenakan orang tua maupun guru kurang bahkan nggak memberi informasi dan pengetahuan tentang menstruasi kepada remaja perempuannya. Akibatnya, begitu menstruasi (haid) datang, mereka jadi bingung harus ngapain.
Seperti yang terlihat di grafik yang Happifyourworld buat di bulan Desember 2020 berdasarkan pertanyaan yang masuk via Dm dan komentar.
UNICEF pun mengatakan, masih banyak banget perempuan (khususnya di daerah) yang memakai pembalut lebih dari delapan jam tanpa ganti. Padahal, kebiasaan ini bisa bikin vagina jadi bermasalah, seperti lembap, gatal, dan berbau karena darah yang mengalami oksidasi. Selain itu, banyak juga remaja perempuan yang nggak tahu kalau siklus menstruasi (haid) merupakan siklus yang terjadi setiap bulan, bukan hanya 1 kali ataupun satu tahun sekali.
MASIH BANYAK PEREMPUAN INDONESIA YANG PERCAYA MITOS SEPUTAR HAID
Nggak boleh keramas saat menstruasi (haid)? Nggak boleh keluar rumah atau beraktivitas saat menstruasi (haid)? Minum dingin bikin darah menstruasi (haid) menggumpal? Kita pasti sering dengar larangan-larangan yang harus dipatuhi selama menstruasi (haid) tanpa alasan yang jelas. Sayangnya, masih banyak perempuan Indonesia yang masih percaya tentang informasi seputar menstruasi (haid) yang ternyata adalah mitos yang nggak terbukti secara medis.
Hal ini karena kurangnya informasi yang lengkap seputar menstruasi (haid), yang harusnya udah didapat waktu perempuan memasuki usia puber. Bahkan menurut Survei Demokrasi dan Kesehatan Indonesia 2017 Buku Remaja dari Kementerian Kesehatan, seenggaknya ada 1 dari 5 remaja cewek di Indonesia nggak mendapat informasi menstruasi sebelum mereka mengalami menstruasi pertama. Dan terkait dengan point di atas, salah satu komentar Happy Females di post survey bilang, mitos-mitos haid banyak yang menyesatkan dan udah cukup meresahkan. Dan sayangnya mitos ini kebanyakan diturunkan dari generasi sebelumnya di dalam keluarga, yaitu nenek, ibu, atau kakak perempuannya. Sehingga mereka bingung, apakah harus percaya sementara untuk mencari informasi yang lengkap seputar menstruasi (haid) terbilang minim.
MENSTRUASI MASIH DIANGGAP TABU DAN MALU BUAT DIBAHAS SECARA GAMBLANG
Dalam video yang diunggah tahun 2017, UNICEF Indonesia mengambil sampel murid-murid SMP, baik cewek maupun cowok, dan menanyakan seputar menstruasi (haid) kepada mereka. Mulai dari nunjukkin pembalut, nanya soal arti dan proses menstruasi (haid), dan banyak lagi. Beberapa murid kelihatan clueless dan malu buat menjawab pertanyaan dari UNICEF, tapi nggak sedikit juga dari mereka kelihatan cukup ngerti soal menstruasi (haid). Reaksi mereka di video tersebut seakan jadi bukti kalau menstruasi (haid) masih merupakan bahasan yang tabu untuk dibicarakan.
Dilansir dari Tirto, data Plan Internasional Indonesia menyebutkan ada sekitar 39 persen remaja perempuan diejek temannya saat menstruasi. Dan dari MKM serta Yayasan Plan Indonesia, salah satu akibat dari ejekan tersebut, 56 persen mengalami keluhan psikis. Harusnya, menstruasi (haid) menjadi bagian dari ilmu pengetahuan seputar reproduksi yang diajarkan secara gamblang, dan butuh peran serta orangtua juga guru buat mengedukasi remaja kalau menstruasi adalah kondisi wajar, alami, dan bukan bahan ejekan.
MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI (MKM) DI SEKOLAH BELUM LENGKAP
Karena lingkungan terdekat remaja putri selain rumah adalah sekolah, nggak jarang kalau beberapa dari kita justru mengalami menstruasi (haid) pertama atau menarche kita di sekolah. Alih-alih siap, remaja putri yang baru banget mengalami menstruasi (haid) justru kebingungan dan takut, karena sering kali kesulitan buat ngedapetin atau membeli pembalut saat diperlukan. Manajemen kebersihan menstruasi yang diperlukan untuk mengganti dan membersihkan pembalut di masa menstruasi juga kurang di-support. Menurut penelitian UNICEF di Indonesia pada 2015 pun menemukan fakta kalau 1 dari 6 anak perempuan terpaksa memilih untuk nggak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat menstruasi karena terkendala masalah seputar sanitasi.
Melihat hal ini, PT. Softex Indonesia bekerjasama dengan UNICEF, berkomitmen untuk membantu mewujudkan program Menstrual Hygiene Management yang bertujuan supaya remaja putri seperti kita bisa mendapat informasi dan nerapin pola hidup sehat dan bersih, terutama selama menstruasi (haid). Selain itu, direkomendasikan juga buat semua sekolah untuk punya program buat penyampaian materi seputar kebersihan menstruasi, melaksanakan MKM sebagai kegiatan wajib di Unit Kesehatan Sekolah, menyediakan pembalut dan alat-alat lain yang menunjang menstruasi (haid) seperti obat penghilang nyeri saat PMS, juga menyiapkan toilet dengan sanitasi yang baik dan bersih untuk menstruasi (haid).
REMAJA INDONESIA MASIH BINGUNG MEMILIH PEMBALUT YANG TEPAT
Selain bingung menghadapi datangnya siklusnya, fakta lain tentang kondisi menstruasi (haid) di Indonesia adalah bingungnya mencari pembalut yang tepat, terutama buat para remaja perempuan yang baru pertama kali mengalami menstruasi (haid). Padahal, pemilihan pembalut juga termasuk faktor penting supaya kita bisa tetap nyaman melakukan aktivitas tanpa khawatir tembus, bocor, atau susah buat dicuci.
Direkomendasikan banget untuk mencoba Softex Comfort Slim, pembalut lembut yang cocok untuk remaja! Softex Comfort Slim mempunyai daya serap tinggi hingga 3000 lubang, sehingga cepat kering dan nggak lembap. Permukaannya juga lembut dan hypoallergenic yang aman buat kulit sensitive. Dengan teknologi easy wash tech, Softex Comfort Slim jadi mudah dicuci dan nggak akan bikin kita ribet!
Foto: Shutterstoc, Doc. Happifyourworld