MY LOOKS
MY BODY
MY LIFE
WHAT'S NOW
I AM FAST 3000
SOFTEX FOR UNICEF
FIRST PERIOD
PRODUCT
My Body
MY BODY

Menstruasi Bisa Memicu Depresi?

 

menstruasi memicu depresi

Kita mungkin udah akrab sama istilah PMS atau Premenstrual Syndrome yang selalu datang menjelang menstruasi (haid). Tapi, ada kondisi serius yang harus kita waspadai saat PMS jadi lebih ekstrim dan berdampak sama kesehatan mental kita.

 

 

Apa Itu Premenstrual dysphoric disorder?

Wajar banget saat PMS, kita nggak cuma ngerasa nyeri di sekitar perut dan pinggul, tapi juga ngalamin mood swing kayak emosi dan rasa sedih yang muncul tanpa sebab. Tapi saat perubahan mood dan emosi saat PMS terjadi secara ekstim dan tiba-tiba, bisa jadi adanya tanda-tanda PMDD atau Premenstrual dysphoric disorder.

 

Menstruasi memicu depresi

PMDD ini merupakan gangguan disforik saat pramenstruasi yang terjadi sekitar 1-2 minggu sebelum menstruasi (haid) keluar, yang disebabkan oleh tingkat hormon serotonin yang berubah-ubah, sedangkan serotonin ini merupakan hormon yang bisa ngendaliin suasana hati kita. Selain mood swing, gejalanya PMDD juga bisa seperti rasa cemas berlebih, putus asa, sedih mendalam, nggak semangat, marah, susah tidur dan susah konsenterasi. Nggak jarang, semua kegiatan yang harus dilakukan jadi berantakan karena kita kehilangan semangat dan dikelilingi perasaan nggak enak. Gejalanya ini emang persis banget dengan gejala depresi seseorang. Makanya pada level ini, PMDD bisa lebih parah kalau ini terjadi pada perempuan yang memang udah memiliki gejala depresi lebih dulu.

 

Beda PMDD dan Depresi Klinis

Walaupun punya gejala yang cenderung sama, PMDD dan depresi sebenarnya kondisi yang berbeda, terutama kalau kita ngeliat dari durasinya. Pada kondisi normal, PMDD biasanya berlangsung hanya saat menjelang menstruasi (haid) aja. Begitu udah memasuki masa menstruasi (haid), lama kelamaan rasa cemas dan emosi PMDD tadi akan berkurang dan hormon kembali normal. Tapi bukan berarti kondisi ini bisa dianggap enteng dan biasa aja, karena saat mental kita nggak stabil apalagi pernah punya riwayat gejala depresi, PMDD bisa berlangsung lebih lama, nggak terkendali, dan jadi penyebab perempuan mengalami depresi klinis. Kondisi ini jelas berbahaya banget buat penderitanya, karena di level yang makin parah, nggak jarang penderita depresi berusaha buat mencelakai dirinya bahkan mengakhiri hidup.

 

Menstruasi memicu depresi

 

Harus Gimana pas Merasa Mengalami PMDD?

Saat menstruasi (haid) penting banget buat kita untuk nggak cuma ngejaga kondisi fisik dengan berolahraga dan makan makanan sehat, tapi juga perlunya memperhatikan apa yang berpengaruh sama kesehatan mental. Karena balik lagi, saat tubuh kita ngerasa sehat tapi nggak diimbangi sama lifestyle, lingkungan, dan pikiran yang positif, rentan banget buat mental kita terkena gejala PMDD dan depresi klinis.

Kalau kita ngerasa yang dialami selama ini bukan PMS biasa, dan udah mengarah ke kondisi ekstrim kayak PMDD ini, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan :

 

 


Foto: Shutterstock

 

Prev
Next

Bagikan artikel ke :