Tumor, miom, dan kista sering dianggap sama, padahal ketiganya adalah penyakit yang berbeda. Yuk pahamin perbedaan tumor, miom, dan kista supaya kita bisa lebih mengenali gejala dan bisa langsung ditangani apabila merasakannya.
Beberapa waktu lalu, beauty influencer, Rachel Goddard bercerita di Youtube channel-nya kalau dia terpaksa mengambil keputusan untuk mengangkat rahimnya akibat miom dan kista yang dia derita sejak dulu.
Sebenarnya sebelum hamil, Rachel udah punya kista di bagian kanan dan kiri sel telurnya yang bikin dia selalu ngerasa kesakitan tiap menstruasi (haid). Dari hanya sekedar jalan aja, hal itu udah sangat bikin dia menderita. Dan rasa sakitnya semakin berlipat ketika dia hamil. Walaupun kista tersebut sudah diangkat pas operasi caesar, tapi kista itu muncul lagi dan akhirnya ia terpaksa mengambil keputusan untuk mengangkat rahimnya.
Dilansir dari Media Indonesia, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Jakarta, Kathleen Juanita Gunawan Soenario bilang, kalau untuk mioma kebanyakan gak ngasih gejala menganggu. Kalaupun ada, seringkali berupa menstruasi (haid) yang banyak. Gak heran, kasus mioma 70% baru ketahuan setelah menjalani pemeriksaan dokter.
So, belajar dari pengalaman Rachel, yuk ketahui apa sih perbedaan tumor, miom, dan kista biar kita lebih aware dengan ketiga penyakit ini.
TUMOR, ITU APA?
Tumor adalah semua benjolan yang tumbuh pada tubuh kita. Tumor merupakan massa jaringan yang gak normal yang berisi daging atau cairan, dan bisa berkembang di bagian manapun di dalam tubuh. Misalnya tulang, organ, atau jaringan lunak.
Tumor punya dua sifat, tumor jinak (umumnya ini gak berbahaya) dan tumor ganas (kanker) yang punya potensi membahayakan tubuh bahkan nyawa penderitanya sehingga butuh penanganan khusus.
Untuk tumor jinak sendiri biasanya hanya ada di satu tempat. Berbeda dengan tumor ganas, tumor jinak gak menyerang jaringan normal yang ada di sekitarnya dan gak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Apa penyebabnya?
Dilansir dari Alodokter, tumor terbentuk akibat dari ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan sel lama yang mati. Penyebab ketidakseimbangan ini bervariasi tergantung jenis tumornya. Walaupun belum diketahui pasti apa penyebabnya, tapi ada dugaan beberapa hal berikut jadi pemicunya:
Pola makan buruk, paparan sinar matahari, infeksi bakteri atau virus, konsumsi alkohol, merokok, obesitas, kimiawi, dsb.
MIOM, APA ITU?
Miom (uterine fibroid) adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim, bisa tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun luar. Penyebabnya sih belum diketahui pasti, tapi faktor hormonal dianggap sebagai pemicunya. Selain itu obesitas dan perubahan genetik.
Gejalanya seperti apa?
Yang paling bisa dilihat adalah ketika menstruasi (haid) yang periodenya lebih panjang dari biasa (lebih dari 7 hari) dengan volume darah yang banyak, keluar darah menggumpal dari vagina, nyeri perut bagian bawah, perut kembung (bloating), kaki nyeri, anemia, dan sering buang air kecil.
KISTA, APA ITU?
Karena sama-sama berkembang di area rahim, kista dan miom sering disamakan padahal berbeda.
Kista adalah kantung berisi cairan, udara, atau zat lainnya. Kista termasuk tumor jinak dan gak berbahaya yang sebenarnya bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, misalnya hati, ginjal, payudara. Umumnya kista gak nimbulin gejala apapun, makanya gak jarang jadi berkembang lebih besar dan bisa menjadi parah.
Gejala kista biasanya perut kembung, perubahan siklus menstruasi, fatigue, nyeri saat buang air besar, nyeri panggul, sering buang air kecil, kaki bengkak, sesak napas, dan sakit saat melakukan hubungan seksual.
Apa penyebabnya?
Sampai saat ini penyebab pastinya belum jelas, karena ada beberapa jenis kista. Walaupun gak berbahaya tapi gak berarti bisa diremehkan, karena ada sekitar 6 persen kista ovarium yang tergolong ganas dan punya sel kanker.
Jadi, bila kamu mengalami gejala di atas terutama di saat sedang menstruasi (haid), jangan ragu untuk memeriksakannya langsung ke dokter.
Foto: Shutterstock