Daerah kewanitaan yang selalu basah sebenarnya normal, tapi ada juga momen di mana miss V mengalami vaginal discharge yang sedikit berlebih dan tentunya kondisi ini mempunyai banyak arti. Apa aja ya penyebabnya?
Hampir semua cewek mengalami keluarnya cairan pada vagina dan hal ini umum banget terjadi. Cairan yang keluar dari dalam vagina tersebut diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim yang berfungsi untuk membersihkan vagina dan mengeluarkan bakteri.
Vagina basah atau vaginal discharge bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang normal hingga menjadi tanda kalau tubuh kita sedang mengalami masalah kesehatan. Yuk cek apa aja penyebab vaginal discharge yang sering kita alami, dari yang normal hingga tidak normal.
Sedang Mengalami Ovulasi Atau Masa Subur
Perhatiin deh, miss V kita bakal lebih terasa basah saat mengalami masa subur, atau di minggu pertama setelah selesai mengalami masa haid. Hal ini disebabkan adanya pelepasan sel telur yang udah matang dari ovarium yang terjadi selama kita mengalami siklus haid. Ditambah lagi dengan pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan lendir serviks, dengan tekstur yang tipis seperti putih telur dan berserat, keluar dari dalam vagina.
Nah, biasanya untuk pasangan yang berencana untuk mempunyai anak, masa-masa ini menjadi masa yang tepat untuk melakukan hubungan seksual. Karena sebenarnya, cairan tadi berfungsi juga untuk melancarkan sperma untuk mencapai telur yang akan dibuahi saat ovulasi.
Adanya Rangsangan Seksual
Saat tubuh menerima rangsangan seksual, miss v kita secara otomatis akan memproduksi lendir yang menyebabkan vagina menjadi lebih basah dari kondisi biasanya. Tujuannya, lendir tersebut secara alami diproduksi untuk memudahkan proses penetrasi atau masuknya penis ke dalam vagina, dan ini normal banget terjadi. Nggak hanya itu, perempuan yang mengalami rangsangan seksual akan mengalami peningkatan pada denyut jantung, tekanan darah, dan juga pernapasan pun jadi lebih cepat.
Tapi perlu diingat nih terutama untuk usia remaja seperti kita, pertimbangkan dengan matang sebelum melakukan hubungan seksual. Karena hubungan seksual bukan hanya sekedar melakukan aktivitas seks tapi juga pikirkan resiko yang bisa terjadi saat melakukan seks dengan nggak aman, mulai dari tertular penyakit menular seksual sampai pada resiko kehamilan di usia muda.
Keputihan Atay Sedang Memproduksi Konstrasepsi Alami
Kondisi lain yang menyebabkan miss v jadi terasa basah adalah karena keputihan. Secara normal, keputihan merupakan proses keluarnya lendir bening dari dalam vagina sebagai perlindungan dari infeksi dan iritasi. Lendir yang keluar dari miss V juga ternyata bisa berfungsi sebagai alat kontrasepsi alami lho! Setelah masa subur lewat, hormon progesteron memicu lendir yang keluar berubah menjadi lebih kental, berwarna putih serta sedikit menggumpal, yang berguna untuk mencegah terjadinya penetrasi sperma ke ovum.
Baik keputihan atau kontrasepsi alami, lendir yang keluar harusnya nggak berbau menyengat apalagi menimbulkan gatal pada miss V. Kalau hal ini justru terjadi, bahkan lendir memiliki warna, bisa jadi keputihanmu nggak normal nih.
Infeksi Kelamin
Miss V yang basah juga bisa jadi tanda-tanda kalau vagina kita lagi dalam keadaan nggak normal. Seperti yang udah dijabarkan di atas, kalau lendir yang keluar justru berwarna dan berbau menyengat, menimbulkan gatal apalagi perih dan nyeri, kita harus hati-hati nih! Karena bisa jadi ini adalah tanda kalau miss V kita lagi terserang penyakit, bisa karena jamur, bakteri, bahkan kanker atau penyakit menular kelamin.
Saat keputihan menandakan adanya infeksi, cairan yang keluar dari miss V bisa berwarna coklat, keabu-abuan, hijau, kuning, atau bahkan menggumpal kayak keju.
Jadi, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jangan panik dulu kalau kamu mengalami cairan keluar dari miss V. Intinya selama cairan yang keluar nggak menyebabkan gatal dan berbau nggak sedap, vaginal discharge yang kita alami masih normal kok. Tapi kadang keadaan basah berlebih ini suka bikin kita nggak nyaman, untuk mengatasinya kita bisa lakukan cara-cara berikut:
Cuci miss V hingga bersih setiap kali selesai buang air kecil, dengan arah dari depan ke belakang (anus). Sebaiknya hindari penggunaan sabun yang berbahan keras dan mengandung parfum dengan aroma kuat supaya menghindari miss V kering dan iritasi.
Foto : Shutterstock