MY LOOKS
MY BODY
MY LIFE
WHAT'S NOW
I AM FAST 3000
SOFTEX FOR UNICEF
FIRST PERIOD
PRODUCT
My Body
MY BODY

5 Cara Menjaga pH Vagina

Belum gitu banyak yang sadar akan pentingnya menjaga pH vagina, padahal pH vagina adalah ukuran atau indikator vagina kita sehat atau nggak. Apa aja sih yang mempengaruhi pH vagina dan gimana cara menjaganya? Yuk baca artikel ini.

 

pH VAGINA ITU APA SIH?

PH vagina atau power of hydrogen artinya derajat keasaman, nilai untuk kadar keasaman vagina. Faktor keasaman ini penting buat menjaga keseimbangan bakteri dalam vagina. Kenapa?

Melansir dari jurnal Frontiers in Medicine, bakteri baik dalam vagina seperti Lactobacillus hanya bisa hidup dalam lingkungan asam. Makanya kita harus menjaga kadar keasaman vagina.

 

BERAPA SIH pH VAGINA YANG NORMAL?

Nilai pH berkisar antara 1 - 14. Larutan yang nilai pH-nya 7 adalah air murni karena sifatnya yang netral. Sementara larutan yang punya pH kurang dari 7 bersifat asam dan lebih dari 7 bersifat basa,

pH vagina bisa dibilang sehat jika berada di angka 3,5 - 4,5.

Bila keseimbangan bakteri baik dan jahatnya terganggu, kita akan mengalami keputihan gak normal. Selain itu, bacterial vaginosis bisa nimbulin beberapa gejala kayak gatal, iritasi, perih ketika buang air kecil, bahkan vagina kering dan infeksi.

 

5 CARA MENJAGA PH VAGINA

Menjaga pH bisa dibilang mudah, yaitu:

 

Mencuci vagina dengan benar setelah buang air

Sepele tapi kita suka lupaan, padahal risiko yang ditimbulin tergolong gak sepele. Yang pasti, basuh vagina dari depan ke belakang biar gak ada bakteri jahat dari anus yang masuk ke vagina, hindarin pakai sabun pembersih kewanitaan, selalu basuh dengan air bersih atau air hangat kalau bisa, selalu keringkan dengan handuk lembut atau tisu sebelum pakai celana biar gak lembap.

 

Konsumsi makanan yang mengandung probiotik

Bakteri baik yang dikenal sebagai lactobacili diperlukan biar kondisi vagina tetap sehat. makanan probiotik bisa ditemuin di yogurt, kefir, tempe, atau kimchi.

 

 

Kelola stres dengan baik

Yup, ternyata ada lho hubungan lonjakan tingkat hormon kortisol (stres) dan bacterial vaginosis. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian Frontiers of Endocrinology. Biarpun stres gak bisa kita hindarin tapi ada cara buat mengelolanya seperti berolahraga teratur, istirahat cukup, dan melakukan hal menyenangkan sebagai distraksi.

 

Berhenti merokok

Ada sebuah penelitian yang bilang rokok bisa ningkatin risiko bacterial vaginosis karena porsi bakteri baiknya lebih sedikit daripada bakteri jahat.

 

Ganti pembalut dan panytliner tiap 3 jam sekali

Supaya kuman dan bakteri jahat gak bersarang di pembalut dan pantyliner yang kita pakai. Selain itu, jangan sembarangan deh memilih pembalut untuk menstruasi dan pantyliner buat sehari-hari. PIlih yang baik untuk kulit sensitif seperti Softex Natural Cool+ yang punya ekstrak daun mint dan sirih yang ampuh untuk melawan lembap dan bau.

 


 

Foto: Shutterstock

 

Prev
Next

Bagikan artikel ke :