MY LOOKS
MY BODY
MY LIFE
WHAT'S NOW
I AM FAST 3000
SOFTEX FOR UNICEF
FIRST PERIOD
PRODUCT
My Body
MY BODY

All About Body Odor : Kenapa Tubuh Bisa Bau?

 

Bau Badan Sebenarnya Wajar. Tapi Yang Nggak Wajar Ketika Tubuh Mengeluarkan Bau Badan Yang Berlebihan Dan Menggangu Sekeliling Kita.

 

Semua orang pernah mengalami bau pada tubuhnya, terutama pas kita sedang melakukan kegiatan yang mengharuskan tubuh bergerak secara aktif. Masalah bau badan yang berlebihan bikin kita jadi nggak pede, bahkan mengganggu orang sekitar yang mencium aromanya. Sebenarnya gimana sih proses aroma tubuh terjadi, dan gimana cara ngatasinnya biar nggak berlebihan?

 

Kenapa Tubuh Kita Mengeluarkan Bau?

Di dalam tubuh, kita punya 2 kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin ada di lapisan bawah kulit yang disebut dermis, dermis memproduksi keringat yang berguna untuk mengimbangi suhu tubuh kita yang panas ketika kita bergerak. Keringat yang  dihasilkan oleh kelenjar ekrin ini punya kadar garam yang tinggi, sehingga lebih sulit terurai oleh bakteri dan kecil kemungkinannya menghasilkan bau.

 

Lain lagi dengan kelenjar apokrin, yang terdapat di di area tubuh tertentu yaitu ketiak, pangkal paha, dan daerah kemaluan. Berbeda dengan kelenjar ekrin, kelenjar apokrin ini nggak dirancang untuk membantu mendinginkan suhu tubuh. Sebagai gantinya, kelenjar-kelenjar ini melepaskan keringat di folikel rambut sebagai salurannya. Nah, keringat dari kelenjar apokrin inilah yang biasanya menyebabkan bau badan. Hal ini karena keringat yang diproduksi kelenjar apokrin mengandung protein yang tinggi ketika diuraikan oleh bakteri dan menyebabkan bau. Itulah sebabnya bau badan sebagian besar berkembang di daerah ketiak, pangkal paha, ataupun area kemaluan, sedangkan kita nggak akan menemukan bau yang menyengat dari keringat yang bercucuran di kepala misalnya.

 

Normalnya, tubuh memproduksi aroma unik yang berbeda dengan manusia lainnya. Ibarat sidik jari atau DNA manusia, aroma tubuh kita pun pastinya punya karakter yang nggak sama dengan orang lain. Bau badan pun biasanya muncul semakin jelas saat kita udah masuk masa pubertas, di mana kelenjar apokrin baru benar-benar aktif bekerja di usia tersebut. Makanya kita nggak mengalami bau badan saat masih anak-anak.

 

Apa Aja Faktor Pemicu Bau Badan?

Selain dari kebersihan badan, diantaranya adalah sebagai berikut:

 

Faktor #1 : Obesitas & Diabetes

Keringat yang berlebih bisa jadi indikator seseorang mengalami penyakit tertentu. Salah satunya adalah orang-orang yang mengidap diabetes. Para penderita diabetes tingkat tinggi umumnya susah buat mengontrol gula darah. Untuk mengganti glukosa, tubuh memanfaatkan lemak sebagai penggantinya. Karenanya, hasil proses tersebut akan menghasilkan senyawa yang bersifat asam dalam jumlah yang cukup banyak, dan berpotensi menimbulkan bau badan lebih besar. Begitu juga dengan orang-orang yang mengalami obesitas, kulit yang berlipat justru jadi tempat berkumpulnya bakteri lebih banyak.

 

Faktor #2 : Makanan Yang Dikonsumsi

Makanan dan minuman juga menjadi faktor yang memicu timbulnya bau pada tubuh kita. Makanan seperti bawang, makanan pedas, daging merah, alkohol, dan produk olahan susu membuat suhu tubuh menjadi meningkat, dan membuat keringat pun jadi mudah muncul.

 

Faktor #3 : Hormon

Nah, faktor ini juga sering jadi masalah buat kita para perempuan. Hormon yang ada di dtubuh kita juga jadi salah satu penyebab munculnya bau badan di tubuh kita, terutama saat kita memasuki masa-masa haid. Kondisi ini juga membuat suhu tubuh meningkat sehingga area-area tubuh juga menjadi lebih lembap dan berpotensi muncul bakteri lebih banyak. Masih ingatkan tentang suatu penelitian yang bilang kalo sedang menstruasi (haid), perempuan mengeluarkan bau aroma tertentu yang bikin laki-laki jadi “menjauh.”

 

Faktor #4 : Stress

Walaupun lagi nggak beraktivitas banyak, stres ternyata juga masuk dalam salah satu faktor penyebab timbulnya bau badan lho. Pas ngalamin stres, kelenjar apokrin di tubuh jadi lebih aktif dan ngeluarin keringat yang mengandung lemak ke permukaan kulit. Jika dihampiri bakteri, otomatis bakteri tersebut akan mengubah keringat berlemak ini menjadi asam yang ngeluarin bau tak sedap.

 

Cegah Bau Badan Dengan Cara-Cara Berikut! Walaupun berbagai faktor penyebab bau badan sulit kita hindari, kita tetap bisa mengurangi intensitas bau badan dengan melakukan hal-hal berikut!

 

Perhatikan Kebersihan Tubuh Secara Detail.

Seperti yang udah dibahas sebelumnya,bakteri suka banget tumbuh di area tubuh yang lembap apalagi pas keringat sedang deras-derasnya. Makanya dianjurin banget untuk mandi minimal 2 kali sehari. Perhatikan kebersihan area-area tubuh dengan kelenjar apokrin aktif seperti ketiak, pangkal paha, dan juga area kemaluan untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.

 

Pakai Deodoran Dengan Antipespirant.

Ada dua macam deodoran yang beredar di pasaran, yaitu deodoran yang memberi keharuman di tubuh kita, dan juga deodoran yang mengandung antiperspiran yang bisa menghadang timbulnya keringat di area yang dioleskan. Kalau kamu termasuk orang dengan keringat berlebih, disarankan pake deodoran berjenis antiperspirant agar tetap fresh seharian tanpa keringat berbau di area tertentu.

 

Gunakan Pakaian Yang Menyerap Keringat.

Salah satunya pake pakaian dengan bahan katun. Bahan katun bisa menyerap keringat yang menempel di kulit sebelum bakteri memecahnya menjadi asam. Bahan lainnya lagi yang bagus buat menyerap keringat adalah bahan yang terbuat dari bambu dan linen. Hindari bahan dengan water-repelling fibers (serat anti air) kayak polyester, rayon, nilon, atau campuran serat katun dan lycra. Bahan-bahan ini nggak menyerap keringat dan bikin bakteri lebih mudah mengolah keringat menjadi bau. Dan jangan lupa ganti pakaian bila sudah basah dengan keringat.

 

Hindari Mengonsumsi Makanan Pemicu Panas Tubuh.

Seperti yang udah dijabarkan di point faktor penyebab bau badan, sebaiknya kita hindarin makanan dan minuman yang bisa memicu timbulnya keringat berlebih. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, atau kalo perlu kita bisa lho konsumsi jamu herbal kayak rebusan jahe, temulawak, atau kunyit asam.

 

Trim Bulu-Bulu Yang Tumbuh.

Terutama di area tubuh dengan kelenjar apokrit seperti ketiak dan kemaluan. Karena lembap, bakteri suka banget bersarang pada area bulu halus sambil menunggu keringat dialirkan melalui folikel bulu tersebut. Untuk itu, harus rajin men-trim bulu-bulu yang tumbuh di area ketika dan kemaluan untuk meminimalisir terjadinya bau badan yang semakin parah. NOTE: ingat jangan dipangkas habis ya, karena bulu-bulu yang tumbuh itu juga berfungsi sebagai pelindung dari bakteri luar.

 

Perhatikan Area Miss V.

Nggak hanya saat menstruasi, area miss V juga bisa mengeluarkan bau tak sedap kalau nggak diperhatikan kebersihannya. Apalagi kalau area miss V selalu lembap sehingga menjadi tempat untuk bakteri tumbuh subur. Selain rajin trim bulu kemaluan, selalu keringkan miss V setiap kali sehabis buang air kecil atau besar dengan tissue atau handuk lembut. Gunakan juga Softex Pantyliner Forever Fresh, dengan breathable layer atau lapisan bersirkulasi udaranya memungkinkan area miss V bernafas sehingga mencegahnya dari lembap.

 

 

 


Foto: Shutterstock

Prev
Next

Bagikan artikel ke :