Berhubungan seks sebelum nikah makin dianggap wajar dengan berbagai alasan. Padahal perlu kita tau kalau ada banyak banget resiko yang bisa terjadi di baliknya, apalagi dari sisi cewek!
Sebelum kamu akhirnya bilang ‘iya’ ke pacar untuk melakukan hubungan seks di luar pernikahan, ada baiknya kamu tau kalau hal-hal ini bisa banget terjadi, dan kita harus siap menanggung resikonya. Mulai dari sisi medis ataupun moral, seks di luar nikah nggak seharusnya dibenarkan dengan alasan apapun.
Secara ilmiah, menurut psikolog Madeleine A Fugère, seks mampu membuat pasangan jadi lebih dekat dan sifatnya menyebabkan candu. Itulah kenapa, hubungan seks menjadi salah satu faktor yang memperkuat rasa cinta dan membuat seseorang ingin melakukannya lagi dan lagi.
Nah, rasa ketagihan itu juga yang akan kita alami saat melakukan seks di luar pernikahan. Kita dan pacar akan selalu memikirkan tentang hubungan seks terus menerus. Dari yang awalnya pacaran sebatas mencurahkan rasa sayang dengan obrolan-obrolan ringan dan positif, berubah jadi harapan untuk melakukan seks terus setiap kali ketemu. At the end, pacaran yang kita jalani hanya sebatas untuk merasakan nikmatnya seks, padahal hubungan percintaan nggak harus soal seks melulu kan?
Banyak dari kita yang awalnya cuma coba-coba, jadi malah terjerumus makin dalam. Soalnya, ada dorongan nafsu yang mengikat saat akan melakukannya dan udah tahu banget deh gimana kalo udah dikuasai nafsu kita jadi nggak bisa berpikir jernih. Yang ada setelahnya kebanyakan rasa menyesal muncul, terutama kita sebagai cewek. Nggak cuma merasa takut karena berdosa atau melanggar norma, tapi juga rasa takut akan kehilangan sang pacar karena kita sendiri tau kalo nggak ada jaminan hubungan kita dan pacar akan benar-benar menuju pernikahan.
Nggak jarang, banyak cewek yang akhirnya bertahan di hubungan yang abusive, penuh kekerasan, jadi ‘terpenjara’ di dalam hubungan yang nggak nyaman demi nggak diputusin karena udah menyerahkan keperawanan. Kita harus tau, hubungan seks diperlukan tanggung jawab yang besar dari kedua pasangan, dan hubungan pernikahan selalu jadi jaminan yang tepat karena butuh komitmen yang kuat untuk membangunnya. Kebayang kan saat kita melakukan seks di luar nikah, apa yang menjamin kalau nantinya kita dan pacar akan selalu bersama hingga pernikahan ke depannya? Jangan gampang juga terjebak janji-janji ‘menikah’ kalau ujung-ujungnya diminta untuk melakukan seks sebelumnya.
Salah satu resiko yang mungkin harus dihadapi kita saat melakukan seks di luar pernikahan adalah terkena penyakit menular seksual seperti HIV, sifilis, herpes, dan sebagainya. Hubungan seks di luar pernikahan cenderung bikin seseorang terbiasa jauh dari komitmen untuk melakukannya hanya dengan satu orang. Kalau kita terbiasa dengan hubungan seks di luar pernikahan sama pacar, lalu putus, nggak menutup kemungkinan kita akan melakukan hal yang sama dengan pasangan yang baru, begitu seterusnya. Dengan kecenderungan berganti-ganti pasangan, di situlah potensi resiko tertular penyakit seksual bisa terjadi. Yikes!
Nah ini yang salah satu pertimbangan yang paling penting tapi selalu dilupakan. Hubungan seks sebenarnya bukan cuma mencari kepuasan suatu pasangan, tapi juga jadi salah satu cara dan usaha buat memperoleh keturunan. Saat kita melakukan seks di luar pernikahan -walaupun dilakukan menggunakan pengaman- besar banget kemungkinan kita untuk hamil. Pastinya hidup kita bakal berubah 180 derajat, karena harus mengemban tanggung jawab untuk menjadi ibu di usia yang masih sangat muda.
Hubungan kita dan pacar pastinya juga akan berubah total, there’s no fun anymore karena harus bertanggung jawab atas resiko dari nikmat sesaat yang berbuah kehamilan, dan akan membatasi banyak kesempatan yang bisa kita dan pacar di usia muda dan belum mempunyai anak, misalnya nerusin pendidikan, mengejar karir, ngejar impian, dan sebagainya. Karena hal ini, nggak jarang banyak pasangan yang memilih untuk nggak bertanggung jawab karena ngerasa belum siap. Si cowok bisa kabur dari tanggung jawab, dan kita sebagai cewek memutuskan untuk aborsi.
Nggak bisa dipungkirin, seks sebelum nikah, apalagi kalau melakukannya ke lebih dari satu pasangan bikin kita jadi membandingkan ‘performa’ pacar saat melakukan seks. Hubungan seks jadi nggak surprise lagi, dan jadi nggak seindah apa yang di bayangan kita karena seks jadi hal yang wajar dan biasa aja. Padahal hubungan seks termasuk satu dari banyak hal yang baru dan paling ditunggu setelah memasuki fase pernikahan.
Di satu sisi, cowok pun juga akan melakukan hal yang sama, yaitu membandingkan kita dengan sosok yang udah pernah melakukan hubungan seksual dengannya sebelumnya. Kalau masing-masing jadi membandingkan, pastinya susah banget untuk membangun rasa cinta yang lebih dalam karena kita akan terus dihantui kebutuhan untuk mencari sosok yang lebih baik dan baik lagi dari sisi seks.
Dari sisi manapun, memilih untuk melakukan seks sebelum nikah tentu aja bukan langkah yang tepat. Tapi nggak sedikit dari kita yang mungkin udah terlanjur melakukannya. Buat kita yang masih menimbang-nimbang untuk melakukannya, percaya deh kalau hubungan seks akan terasa lebih indah untuk dilakukan di saat kita dan pasangan sama-sama punya komitmen kuat dan tanggung jawab yang besar lewat pernikahan dan membangun keluarga. Karena hubungan seks adalah hal yang penting, dan sayang banget kalau aktivitas yang harusnya menyenangkan ini justru dilakukan sebatas nafsu tanpa adanya tanggung jawab dan hanya membuat seks jadi hal yang biasa aja dan hambar.
Foto: Shutterstock