Nggak salah kok kalau kita selalu pingin tubuh selalu sehat setiap saat dengan cara detoks. Tapi cek dulu hal-hal berikut ini, jangan sampai cara detoks yang kita tempuh malah membahayakan tubuh.
“Duh berat badan gue kok naik terus ya, padahal udah diet.”
“Buang air besar nggak lancer nih. Perut jadi nggak enak banget, rasanya begah”
“Kayaknya kemarin waktu istirahatnya cukup deh, kenapa hari ini capek banget ya rasanya”
Kalau kamu pernah ngalamin keluhan-keluhan kayak di atas, mungkin metabolisme tubuh mulai menurun, dan memicu ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh. Penyebabnya juga banyak, mulai dari gaya hidup yang nggak sehat, pola makan yang nggak teratur, sampai kurangnya istirahat yang bikin badan jadi lesu dan nggak bergairah. Buat mengembalikannya, nggak jarang banyak yang mencoba jalur instan dengan cara melakukan detoks tubuh. Hmm, apa sih detoks itu?
Detoksifikasi atau detoks sebenarnya dalah proses menyingkirkan zat-zat beracun dari dalam tubuh dengan cara mengatur pola makan dan gaya hidup supaya kembali sehat, misalnya mengonsumsi sayuran dan buah sehingga racun bisa keluar melalui urin, pernapasan, kotoran dan keringat. Sebenarnya, tubuh kita memang secara alami bisa mengeluarkan racun dari tubuh, tapi ada kalanya seseorang perlu melakukan detoks agar kerja organ hati, ginjal, saluran pernapasan dan kulit lebih optimal. Kalau zat-zat beracun keluar, otomatis organ di dalam tubuh kita jadi lebih sehat dan mampu melakukan kinerjanya dengan baik.
Tapi nggak bisa dipungkiri sih, banyaknya jenis makanan yang enak tapi nggak sehat yang kita konsumsi itu juga menambah jumlah racun yang masuk dalam tubuh. Who doesn’t love burger, pizza, and any kind of junk food stuff, right? Selain itu, polusi udara dan zat-zat kimia lain kayak alkohol, rokok, zat pengawet dan zat kimia dari obat-obatan yang masuk dalam tubuh sering berpotensi mengendap dan jadi racun juga. Akibatnya, walaupun kita nggak langsung mendadak sakit parah, tubuh kita jadi menunjukkan tanda-tanda ‘emergency’ supaya kita cepat-cepat membuang racun yang ada di dalam tubuh.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan melakukan detoks, selain memperbaiki fungsi organ dalam tubuh kita seperti fungsi liver, ginjal, paru-paru dan kualitas darah. Detoksifikasi juga menstimulasi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan sistem hormonal, memperbaiki metabolisme tubuh, sehingga berat badan turun, kulit lebih bersih dan rambut yang sehat, karena detoks juga mampu membersihkan racun di aliran darah kita jadi kulit dan rambut juga ikut sehat deh. Selain itu, detoks juga bisa meningkatkan kesehatan emosional kita, jadi kita nggak gampang mood swing lagi, tidak susah tidur lagi, dan buang air besar lancar setiap hari.
Detoks tubuh kedengerannya memang menjanjikan dan gampang banget buat dilakukan, dan hasilnya juga bisa terlihat dengan cepat karena adanya perubahan yang drastis mulai dari pola makan, sampai habit atau kebiasaan sehat yang akhirnya kita bangun secara mendadak demi keluarnya racun. Tertarik buat ikut detoks juga? Walaupun bermaksud menjadikan badan lebih bebas racun, banyak juga hal yang harus kita perhatikan sebelum ikutan detoks tubuh!
Saat racun yang mengendap dalam tubuh udah terlalu banyak, tubuh kita bakal memberikan tanda-tanda alami tertentu. Kalau menurut dokter Narutopathy dan Yogic Science asal India, Purushothaman Munirathinam, tanda kalau kita perlu melakukan detoks ada banyak, misalnya saat warna urin lebih kuning atau gelap dari biasanya, susah buang air besar atau lebih dari dua hari nggak buang air besar, juga kalau badan sering merasa lelah dan pegal, padahal udah istirahat panjang. Dokter Puru juga menyarankan, empat hari sebelum menjalani detoks kita sebaiknya berhenti konsumsi kopi, teh, makanan yang mengandung terigu, gula, makanan berminyak, serta alkohol dan merokok.
Penting banget untuk melakukan riset dengan memperbanyak bacaan dan konsultasi sebelum kita melakukan detoks tubuh. Walaupun tujuannya membersihkan racun, metode yang kurang tepat justru bakal menimbulkan masalah baru di tubuh kita. Misalnya tanpa riset dulu, kita langsung menjalankan metode detoks yang menyarankan minum air putih sebanyak-banyaknya tanpa takaran yang pas dan abai sama apa yang sebenarnya dibutuhkan sama tubuh. Bukannya sehat, kita bisa aja terkena hiponatremia atau kelebihan air mineral dalam tubuh, yang disebabkan kurangnya kadar natrium dalam darah. That’s why, jangan karena saking pingin buru-buru ikutan detoks tubuh, kita jadi lupain riset soal informasi yang sebenarnya dibutuhkan buat tubuh kita!
Selain riset, konsultasi ke ahli gizi juga penting banget buat dilakukan sebelum kita memulai detoks tubuh. Karena ada kalanya banyak informasi detail yang terlewat saat riset sendiri, sedangkan ahli gizi bisa secara rinci menjelaskan apa yang dibutuhkan sama tubuh kita saat mau melakukan detoks. Karena pada dasarnya, tubuh tiap manusia itu punya kebutuhan yang beda, jadi bisa berbeda juga metode detoksnya, apakah itu dengan jus, air putih, puasa, honey lemon shot, dan masih banyak lagi.
Karena pingin hasil secepat mungkin, banyak dari kita yang langsung melakukan detoks tubuh secara ekstrim. Padahal, menyetop langsung kebiasaan yang udah dirasakan tubuh dalam jangka waktu yang lama bisa bikin tubuh jadi ‘kaget’ dengan perubahan yang ada. Misalnya kita detoks ekstrim dengan stop semua asupan gula ke dalam tubuh. Yang ada, tubuh kita jadi kekurangan gula darah dan bikin kita super lemas. Ingat, detoks itu lebih ke membatasi asupan buruk secara berkala, sampai akhirnya tubuh bisa beradaptasi dengan perubahan. Hindari juga konsumsi suplemen detoks tanpa pengawasan dokter atau ahli gizi.
Ada berbagai cara untuk kita melakukan detoks ringan dengan mudah di rumah, yaitu:
Minum air putih hangat
Rutin minum minimal 2 gelas air putih hangat setiap pagi saat bangun tidur dan perut belum diisi apapun, bisa membantu tubuh mengeluarkan racun secara alami. Jangan lupa juga untuk minum air putih minimal 2 liter setiap hari, untuk membantu mencukupi cairan tubuh dan menghempaskan sisa-sisa makanan yang tersisa dan menumpuk dalam usus. Biar nggak bosen, kita bisa bikin infused water, air putih yang dicampurkan potongan buah-buahan segar seperti lemon, timun, atau stoberi untuk memberi rasa pada air minum jadi lebih segar dan nggak plain.
Detoks liver dengan lemon
Minum air hangat dengan perasan lemon, jeruk nipis, atau jeruk yang mengandung limonene plus madu, dipercaya bisa menetralisir senyawa pembentuk kanker dalam liver. Karena liver bekerja seperti filter dalam tubuh kita, maka kita perlu sering-sering bersihin juga biar nggak tersumat racun dan fungsinya turun.
Selain itu, jeruk terkenal dengan kaya Vitamin C dan flavonoid, yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita dan menjadi antioksidan penting bagi system imun kita dalam melawan kuman dan bakteri.
Konsumsi lebih banyak sayur dan buah
Sayuran dan buah-buahan mengandung banyak zat penting yang membantu menyingkirkan racun dari dalam tubuh. Sejumlah cara yang bisa kita lakukan untuk lebih banyak makan sayur dan buah setiap hari adalah menerapkan diet makanan mentah atau raw diet. Pada diet ini, kita harus makan sayur dan buah mentah, seperti selada, timun, tomat, segala macam buah-buahan dan bawan putih.
Tapi kalau kamu nggak bisa menghabiskan banyak sayur dan buah setiap hari, alternatifnya kamu bisa olah jadi jus, terutama buah-buahan dan jus yang banyak mengandung serat dan Vitamin C, seperti bayam, brokoli, kubis, jeruk, apel, stoberi dan markisa.
Kurangi konsumsi gula dan karbohidrat
Mengonsumsi banyak gula dan pemanis buatan, bikin pankreas kita bekerja lebih keras buat menghasilkan insulin. Di mana fungsi insulin dalam tubuh adalah mengubah gula, menjadi energi. Kelebihan gula darah juga nggak baik untuk tubuh, selain bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas, di level yang parah bisa menyebabkan diabetes atau penyakit kencing manis. That’s why menjaga kadar insulin dalam tubuh itu penting, jadi mulai kurangin minum-minuman manis. Bobba drink emang menggoda sih! Sesekali boleh, tapi inget juga kalau kita tetap harus lebih sayang sama tubuh.
Hindari makanan olahan
Coba deh selama seminggu ‘libur’ dari makanan olahan dan makanan kemasan yang cenderung kaya akan lemak, gula, garam dan zat pengawet. Juga minuman kemasan yang biasanya mengandung pemanis buatan dan ganti dengan air putih, teh herbal, atau susu rendah lemak. Badan kita bakal terasa lebih enak dan ringan.
Puasa
Anjuran ini bukan cuma sekedar ibadah dari agama yang dianut, tetapi puasa memang ditujukan untuk melakukan pembersihan tubuh dari racun. Saat sedang puasa, kita nggak memasukkan zat apapun ke dalam tubuh, dan ternyata tubuh kita mengatur ulang fungsinya sehingga memulihkan dan menyegarkan. Jadi akan sangat baik bagi tubuh, jika kamu berpuasa minimal satu hari dalam satu minggu. Tapi kalau kamu nggak terbiasa, berpuasa nggak dianjurkan sebelum berkonsultasi ke ahli gizi.
Tidur tepat waktu
Faktanya, tubuh kita melakukan proses detoksifikasi mulai pukul 23.00 sampai 01.00 dini hari, dan membersihkan paru-paru sekitar pukul 01.00 sampai 03.00 dini hari. Jadi, kalau kita udah tidur di waktu tersebut, proses detoks tubuh akan bekerja lebih maksimal. Makanya kita akan merasa lebih segar setelah tidur sebelum tengah malam, daripada pada setelah tidur dini hari meski lama waktu tidurnya sama. Tidur terlalu lama juga nggak bagus, karena menunda jadwal kerja organ-organ di dalam tubuh.
Olahraga
Detoks tubuh bakal kurang lengkap kalau kita nggak bantu dengan olahraga. Dengan olahraga, tubuh akan mengeluarkan racun-racun dalam tubuh bersama keringat. Selain untuk detoks, olahraga memang wajib dilakukan minimal setengah jam setiap hari, untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengindari penyakit serius di masa tua.
Jus Pir Nanas
Siapkan 1 pir kuning, 100 gram nanas, dan ½ sdt jahe parut yang diambil airnya, dan 10 lembar daun mint. Masukkan ke dalam blender, dan sajikan dalam gelas. Perpaduan pir dan nanas, bisa membantu meluruhkan lemak dalam tubuh.
Jus Brokoli Apel
Kita butuh 100 gram brokoli yang direndam di air panas sebentar, 1 buah apel Malang, 2 batang seledri besar, 3 sdm jeruk nipis dan air mineral dingin secukupnya. Masukkan brokoli, apel dan seledri dalam juicer, lalu campurkan dengan air jeruk dan air mineral dingin. Campuran bahan-bahan dalam jus ini memiliki banyak serat dan vitamin. Serta seledri bisa menurunkan tekanan darah dan menjaga fungsi ginjal.
Green Lemonade Juice
Resep jus yang satu ini memang lagi tren, yaitu 1 gelas bayam, 2 tangkai seledri besar, 4 lembar daun kale, 1 potong jahe, 2 buah apel dan 1 buah lemon. Campur semua bahan ke dalam blender, lalu blend sampai halus dan sajikan. Jus ini nggak cuma membantu detoks saja, tapi juga memberikan energi bagi tubuh.
Foto : Shutterstock