Did you know kalau September adalah bulannya Waspada Kanker Ginekologi? Penyakit yang menyerang organ reproduksi perempuan ini bisa menyerang siapa aja, berapapun umurnya. Makanya penting banget untuk rutin memeriksakan organ reproduksi kita ke dokter ginekologi.
Pemeriksaan ginekologi bsia dilakukan pada semua perempuan subur. Menurut institusi kesehatan di Amerika, mereka merekomendasikan perempuan untuk periksa rutin sejak berusia 13-15 tahun. Terutama bila sudah dapat menstruasi pertama (menarche), aktif secara seksual, ataupun keluarganya punya riwayat kanker ginekologi.
Setidaknnya, ada 5 jenis pemeriksaan yang berkaitan dengan ginekologi, yaitu:
PAP SMEAR
Pemeriksaan untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) dengan cara mengambil sampel sel di serviks, dengan menggunakan alat. Pap smear juga bisa menemukan sel-sel abnormal (sel prakanker) di leher rahim yang bisa berkembang jadi kanker.
Pap smear sangat dianjurkan buat kamu yang udah melakukan hubungan seksual minimal 1 tahun terakhir. Dilakukan tiap 3 tahun sekali kalau usia kamu udah 21 tahun ke atas, dan 5 tahun sekali untuk perempuan yang berusia 30-65 tahun tetapi dikombinasiin dengan pemeriksaan HPV (human papilloma virus).
Banyak yang takut dengan pemeriksaan pap smear, tapi kamu gak perlu kuatir, karena pemeriksaan ini aman. Mungkin hanya sedikit gak nyaman selama pemeriksaan berlangsung.
USG (Ultrasonografi) GINEKOLOGIS
Atau sonografi ginekologis adalah pemeriksaan dengan menerapkan ultrasonografi medis pada organ panggul (khususnya uterus, ovarium, dan saluran tuba), kandung kemih, dan lain sebagainya.
Manfaat USG ginekologis ini banyak, diantaranya untuk mendiagnosa dan merawat masalah ginekologis seperti endometriosis, kista, termasuk kanker ginekologi.
KOLPOSKOPI
Pemeriksaan yang dilakukan dokter KALAU ada tanda-tanda terdapat sel-sel gak normal di mulut rahim (serviks) atau di vagina. Pemeriksaan kolposkopi bisa dilakukan untuk mengetahui adanya kutil kelamin, peradangan serviks, atau tanda kanker di sekitar organ vagina.
Kolposkopi biasanya dilakukan dokter kalau pemeriksaan pap smear gak ngasih hasil yang memuaskan atau perlu dicek lebih detail. Jika dari penglihatan dokter ada yang gak normal, biasanya akan dilanjutkan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan).
HISTEROSKOPI
Prosedur pemeriksaan kondisi leher dan bagian dalam rahim. Histeroskopi bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau penyebab ketidaksuburan dan membantu pengobatan kelainan pada rahim. Prosedur histeroskopi dilakukan dengan memakai alat namanya histeroskop. Alat berbentuk selang tipis dan lentur yang dilengkapi kamera di bagian ujung. Alat ini nanti dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina, biar dokter bisa memeriksa kondisi bagian dalam rahim via layar monitor.
VAGINAL SWAB TEST
Adalah pemeriksaan sampel sekret vagina. Umumnya pemeriksaan ini dilakukan sebagai penunjang diagnosis vaginitis (peradangan pada vagina yang ditandai rasa gatal, perih, infeksi & keputihan gak normal), dan juga untuk skrining infeksi penyakit menular seksual.
Nah itu dia 5 jenis pemeriksaan yang berkaitan dengan ginekologi. Sebenarnya masih ada pemeriksaan ginekologi lainnya, namun lima di atas yang biasanya dilakukan.
Ingat ya, jangan mendiagnosis diri, bila kamu merasa ada hal yang gak normal dari -misalnya- siklus menstruasi, jangan takut untuk konsultasi langsung ke dokter.
Foto: Shutterstock